Lukisan maskot Asian Games. Bhin-Bhin, Atung, dan Kaka di Kampung Asian Games, Jebres, Solo
Halo, Indonesia! Salam
hangat dari Kami warga Kampung Asian Games, Jebres, Surakarta!
Semarak Asian Games
XVIII Jakarta-Palembang sudah mulai terasa di berbagai daerah di Indonesia, tak
terkecuali bagi kami warga Kota Surakarta, khususnya masyarakat di Kelurahan
Pucang Sawit, Jebres, Surakarta yang sangat senang dengan ditunjuknya Indonesia
sebagai tuan rumah perhelatan pesta olahraga terbesar di Asia itu. Tak
tanggung-tanggung bahkan di salah satu sudut Kota Surakarta ini tepatnya di
sepanjang jalan Candibodro atau yang menuju kediaman Walikota Surakarta FX.
Hadi Rudyatmo tersebut disulap dengan berbagai lukisan 3D warna-warni bertemakan
Asian Games 2018. Inilah Kampung Asian Games dari Solo untuk Indonesia,
lukisan-lukisan tersebut merupakan karya dari seniman di seluruh wilayah Solo
Raya dan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Nah, Sekedar informasi
nih buat Kamu, ini ialah kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games
yang mana untuk pertama kalinya dalam sejarah akan di laksanakan didua tempat
berbeda sekaligus, yakni Jakarta dan Palembang serta Bandung, Bekasi dan Banten
sebagai kota pendukung. Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah Asian Games
yang ke-4 pada tahun 1962 dan diselenggarakan di Jakarta mulai tanggal 24
Agustus sampai 4 September 1962 yang di ikuti sebanyak 1.460 atlet dari 17
negara yang berpartisipasi untuk memperebutkan medali pada 15 cabang olahraga
yang dipertandingkan. Di Asian Games keempat ini pula untuk pertama kalinya
Bulutangkis di pertandingkan dalam Asian Games. Pada event tersebut pula
Indonesia berhasil menduduki peringkat 2 di bawah Jepang dengan perolehan 21
medali emas.
Energy of Asia
Saat ini sejarah
tersebut kembali terulang, dengan terpilihnya Indonesia sebagai penyelenggara
Asian Games ke-18 di Jakarta-Palembang. Ajang ini di ikuti oleh 45 negara di
seluruh Benua Asia dengan 15.000 atlet dan official, 7000 media, serta 30.000
sukarelawan dalam semarak Asian Games 2018 ini. Dengan prediksi Asian Games
tahun 2018 ini akan ditonton lebih dari 5 miliar orang dari China, India, Timur
Tengah, Asia Selatan, Asia Tengah dan Asia Tenggara, semua pasang mata akan
tertuju kepada Indonesia. Pada Asian Games ini Indonesia tidak hanya dituntut
sukses dalam prestasi dan penyelenggaraan, namun seluruh komponen dari
pemerintah sampai rakyat juga harus mampu memperlihatkan kepada dunia bahwa
Indonesia merupakan bangsa yang bersatu padu menyukseskan Asian Games tersebut.
Seperti di Kampung
Asian Games ini Kamu akan di manjakan dengan mural 3D bertemakan Asian Games
2018, Kamu pun juga bisa ber selfie ria disini. Di lorong jalan sepenjang 200-an
meter ini berbagai mural atlet yang pernah meraih emas di ajang Asian Games
terpampang di setiap tembok dan sudut gang. Yang menjadi icon ialah mural
bergambar Susi Susanti menangis saat meraih medali emas Olimpiade 1992
Barcelona. Lalu ada mural bergambar Presiden Joko Widodo yang sedang bertinju,
hingga Wali Kota Solo Pak Rudy.
Bahkan Walikota Solo
mengatakan dengan adanya mural di sekitar kediamannya ini ialah dalam rangka
membantu mempromosikan event Asian Games 2018. Beliau juga mengajak seluruh
masyarakat Indonesia khususnya warga Surakarta untuk bersama-sama mengobarkan
semangat olahraga, membela tanah air tercinta ini di ajang Asia Games XVIII. Walaupun
Surakarta bukan salah satu kota yang menjadi tempat bertanding tak menyurutkan
semangat warga untuk turut berpartisipasi menyukseskan Asia Games dengan apa
yang mereka bisa, karena bagi mereka ini hal tersebut menyangkut harga diri
bangsa Indonesia, bangsa besar yang selama ini telah kita bangun dengan tetesan
keringat kita sendiri tentunya harus sukses menggelar ajang tersebut, kita
memang tidak seragam, tapi kita beragam, puluhan tahun kita rukun berdampingan,
damai tanpa perselisihan, bahagia meski berbeda keyakinan maka dari itu hindari
perpecahan, junjung tinggi persatuan dan kesatuan, Bhineka Tunggal Ika bukan
hanya sekedar harapan, beragam suku, etnis, ras, agama, dan budaya, kita memang
berbeda, tapi bukan berarti boleh mencela, jangan lelah bersuara, karena kita
Indonesia!