Translate

Wednesday, November 14, 2018

Boeing Disebut Menyembunyikan Anomali Pada Sistem Pesawat B737 MAX 8 PK-LQP



Dugaan tersebut disampaikan oleh media terkenal Wall Street Journal (WSJ). Mereka mengutip pernyataan dari pakar keamanan yang terlibat dalam investigasi jatuhnya pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air dengan registrasi PK-LQP. Pejabat Madya Federal Aviation Administration (FAA) dan sejumlah pilot telah mengungkapkan hal yang sama tentang masalah pada pesawat tipe Max 8 dan Max 9.

Boeing disebut menyembunyikan informasi penting soal potensi bahaya dari fitur kontrol penerbangan di tipe pesawat Max 8&9, yang merupakan jenis pesawat Lion Air yang jatuh beberapa minggu yang lalu.

Laporan itu mengungkap tentang automated stall-prevention system di Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9 yang sebenarnya bertujuan membantu awak pesawat terhindar dari kekeliruan mengangkat hidung pesawat terlalu tinggi. Namun, saat dalam kondisi tidak biasa, fitur itu dapat mendorong pesawat secara tidak terduga dan sangat kuat sehingga awak pesawat tidak bisa menariknya kembali.

Situasi seperti itu disebut bisa mengakibatkan pesawat menukik dengan curam atau kecelakaan. Kondisi demikian disebut tetap bisa terjadi, bahkan jika pilot menerbangkan pesawat secara manual. 


Seperti diketahui, Boeing dan otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS), Federal Aviation Administration (FAA), menerbitkan buletin keamanan untuk semua maskapai di dunia yang memakai pesawat Boeing 737 MAX 8 setelah kecelakaan Lion Air PK-LQP pada 29 Oktober 2018. Tetapi sejumlah pilot yang tergabung dalam Allied Pilot Association menyebut buletin itu bukan penegasan prosedur, melainkan berisi informasi baru yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya.

"Mereka (Boeing) tidak memberi kami semua info yang kami butuhkan ketika kami menerbangkan pesawat," kata juru bicara Allied Pilot Association, Captain Dennis Tajer, seperti dilansir CNN.

"Buletin ini bukan penegasan kembali, melainkan suatu pencerahan dan informasi baru," sambungnya.


Asosiasi tersebut mengatakan manual Boeing 737 MAX 8 tidak memberi tahu pilot bahwa ketika komputer pesawat mendeteksi pesawat berada dalam kondisi stall, sistem itu secara otomatis memicu respons, seperti menurunkan hidung pesawat. Itu adalah informasi penting bagi pilot. 

Boeing telah menanggapi laporan Wall Street Journal soal pesawat Boeing 737 MAX 8 ini. Boeing menjamin keamanan pesawatnya.

"Kami telah bekerja sama dengan tim penyelidik dan semua pihak berwenang yang terlibat. Kami yakin akan keamanan dari 737 MAX. Keamanan tetap menjadi prioritas utama kami dan merupakan nilai utama bagi semua orang di Boeing," demikian pernyataan Boeing.

Sementara itu, Managing Director Lion Air Captain Daniel Putut Kuncoro Adi juga telah memberi jawaban kepada CNN. "Kami mengumpulkan semua informasi dalam penyelidikan internal kami, kami bekerja dengan para ahli kami di departemen (operasi dan teknik), tetapi kami tetap menghormati investigasi yang dilakukan KNKT dan kami menunggu laporan tersebut," ungkapnya.

Dengan ditemukannya fakta tersebut mungkin saja pemerintah Indonesia bisa melakukan grounded seluruh armada Boeing 737 MAX family, bila ini terjadi maka untuk pesawat sejenis bisa digantikan dengan pesawat Irkutsk MC 21-300 buatan Rusia.

Sunday, November 4, 2018

Akankah Indonesia Mengakuisisi Sistem Pertahanan Korkut SPAAG Aselsan Turki?



Tentara Nasional Indonesia terus menilai unit mekanik berlapis baja mereka untuk pembelian sistem meriam pertahanan udara self-propelled untuk memenuhi kebutuhan pertahanan udara dataran rendah. KORKUT menonjol di antara sistem kandidat yang dapat memenuhi kebutuhan.

Sebuah delegasi yang terdiri dari pejabat TNI dan personil teknis memeriksa kompetensi teknis sistem KORKUT di Ankara, pada 20 September 2018, delegasi diberikan presentasi dan demonstrasi mengenai kemampuan ASELSAN dan fitur teknis sistem KORKUT. Kemudian, selama kegiatan pelatihan yang direncanakan dari Land Forces Command Air Defense School, demonstrasi dan non-tembakan tes yang sukses dilakukan di daerah MSB Konya Karapinar Fire.

Demonstrasi tersebut merupakan bukti bahwa KORKUT memiliki sistem yang sangat efektif terhadap target lahan serta menunjukkan keefektifannya terhadap target udara dalam berbagai skenario termasuk deteksi dan keterlibatan multi-target. Target udara dan empat target darat telah berhasil dipukul dalam berbagai skenario, termasuk skenario yang menunjukkan kemampuan sistem untuk bergerak.



Sistem KORKUT, yang memenangkan kekaguman dan apresiasi delegasi Indonesia, telah menunjukkan kompetensi teknis dan telah menyelesaikan tahap yang sangat penting dalam proses pengadaan Indonesia.

Sistem KORKUT, yang memiliki banyak fitur luar biasa dibandingkan dengan rekan-rekannya, adalah solusi pertahanan udara yang efektif terhadap rudal udara-ke-darat, rudal jelajah, dan kendaraan udara tanpa awak dengan Amunisi Partikel ATOM® 35 mm yang dikembangkan oleh ASELSAN.

Konfigurasi kendaraan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan operasional pengguna. Ini memiliki kapasitas untuk membawa muatan seperti senapan 150 mm, platform pertahanan udara, sistem radar seluler skala besar, dukungan tembakan artileri, dan artileri dipasang di puncak dan sistem rudal

Tingkatkan Wisatawan Dari Russia, Aeroflot Buka Penerbangan Langsung Moskow-Denpasar



Kabar gembira datang dari maskapai nasional Rusia, Aeroflot-Rossiya Airlines, maskapai tersebut baru saja membuka penerbangan langsung atau direct flight dari Moskow, Rusia menuju Denpasar, Bali, Indonesia. Pembukaan penerbangan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan di kedua negara.

Dalam penerbangan perdananya dari Moskow – Denpasar, Senin (29/10), pesawat tipe Boeing 777-300ER dengan nomor penerbangan SU-6295 mengangkut 297 orang penumpang. Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji saat acara penyambutan penumpang pertama, kemarin pagi di Terminal Kedatangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung mengatakan rencananya layanan penerbangan langsung dari Rusia berlangsung tiga kali dalam sepekan, yakni tiap Senin, Kamis, dan Sabtu. Diharapakan dengan penerbangan langsung ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan Rusia ke Bali.

Penerbangan ini merupakan realisasi dari slot penerbangan pada winter season. Penerbangan langsung ini merupakan bukti bahwa Ngurah Rai mampu melayani penerbangan jarak jauh dengan pesawat berbadan lebar. Kesiapan infrastruktur seperti runway sepanjang 3.000 meter, apron, serta fasilitas penunjang seperti garbarata yang mendukung.

Jumlah wisatawan asal Rusia yang dilayani oleh Bandara Ngurah Rai hingga September 2018 sebanyak 80.975 jiwa. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 10,38 persen dari periode yang sama di tahun lalu yang hanya mencapai 73.359 wisatawan.  


“Saat ini Rusia belum masuk dalam 10 besar negara penyumbang wisatawan manca negara. Semoga dengan pembukaan rute ini, jumlah kunjungan dari Rusia meningkat pesat,” harap Devy.


Dibukanya penerbangan langsung ini diapresiasi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus M Wahid Supriyadi, yang hadir dalam upacara inaugural kemarin. Dia mengatakan hal ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang sangat mendukung peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui Bali.

“Di tahun 2017 lalu, wisatawan dari Rusia ke Indonesia naik sebesar 37 persen dari tahun sebelumnya, menjadi sebanyak 110 ribu wisatawan. Dengan adanya penerbangan langsung ini, ditargetkan wisatawan akan meningkat menjadi 145 ribu,” harapnya.

Gelaran Indo Defence 2018 Belum Dimulai, Namun Prancis dan Turki Sudah Berlomba Untuk Menawarkan Kapal Selamnya Kepada Indonesia




Gelaran Indo Defence 2018 tak lama lagi akan dijelang (7 – 10 November), dan seperti biasa, ajang pameran pertahanan dua tahunan ini akan memberikan kesempatan bagi para vendor alutsista dari dalam dan luar negeri untuk unjuk kebolehan, dan tentunya diakhiri unjuk penawaran kepada Kementerian Pertahanan RI.

Dan, salah satu peluang pengadaan yang terbuka lebar adalah program pemenuhan target kapal selam untuk TNI AL. Seperti telah kami wartakan sebelumnya, pada Desember 2017, disebutkan bahwa target kepemilikan armada kapal selam hingga 2024 telah direvisi. Pihak Mabes TNI AL telah mengkonfirmasi bahwa persyaratan awal untuk 12 kapal selam pada tahun 2024 sebagaimana ditetapkan dalam cetak biru Minimum Essential Force (MEF) III telah dikurangi menjadi 8 unit.

Dengan kondisi di atas, maka terbuka peluang pengadaan 3 unit kapal selam, setelah saat ini Satsel (Satuan Kapal Selam) telah mengoperasikan 4 unit kapal selam, dan 1 unit Nagapasa Class yang akan segera diresemikan dalam waktu dekat. Adalah Naval Group (d/h DCNS) dari Perancis yang sudah memastikan akan ‘memperlihatkan’ keunggulan kapal selam Scorpene Class di Indo Defence 2018.





Dikutip dari shephardmedia.com (1/11), juru bicara Naval Group menyebutkan, bahwa Indonesia menginginkan tipe kapal selam yang ideal beroperasi di laut lepas dan laut dangkal. “Dengan kebutuhan tersebut, kami menawarkan Scorpene Class,” ujar juru bicara Naval Group.
Dari beberapa Scorpene Class yang telah diproduksi, dua diantaranya kini dioperasikan AL Malaysia. Saat ini belum ada lagi order pembangunan Scorpene Class di Asia Tenggara, namun India sudah sudah resmi memesan 6 unit program Project 75I-class bersama Perancis. Keunggulan Project 75I Class adalah kapal selam diesel listrik ini dilengkapi peluncur VLS (Vertical Launch System) untuk rudal jelajah Brahmos/Yakhont. Selain itu Project 75I Class sudah mengsung teknologi Air Independent Propulsion (AIP).
Dan seperti Scorpene Class yang ditawarkan ke Indonesia, enam unit Project 75I Class dibangun oleh galangan nasional India. Sebelumnya pada Oktober 2015, Naval Group telah melobi Pemerintah RI untuk mengakuisisi kapal selam diesel listrik Scorpene 1000 SSK.
Scorpene 1000 disebut sebagai Andrasta Class, yakni konsep kapal selam yang digadang Naval Group pada tahun 2008. Dari informasi yang didapat, Scorpene 1000 punya bobot 855 ton (di permukaan), panjang 48,8 meter dan diawaki 19 personel. Scorpene 1000 dibekali enam tabung peluncur torpedo 533 mm. Selain torpedo, juga dapat diluncurkan rudal anti kapal SM-39 Exocet.

Di Indo Defence 2018, Perancis tak sendirian dalam menawarkan kapal selam untuk Indonesia, sama-sama mengedepankan ToT (Transfer of Technology) ada nama besar yang tak kalah sangar, seperti Savunma Teknolojileri Mühendislik ve Ticaret A.Ş (STM) dari Turki. STM diwartakan telah melakukan penandatangan perjanjian dengan manufaktur pertahanan asal Jerman ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) untuk proyek kapal selam baru TNI AL.