Translate

Thursday, September 22, 2022

Recap Alur Cerita Film Come And See, Melihat Kekejaman Masa Perang Dari Sudut Pandang Seorang Bocah Polos

 

Come and See



Come and See seolah melepas jubah-jubah pahlawan prajurit, kemudian meletakkan wujud-wujud kelam itu dalam bingkai kekerasan yang dilakukan oleh sesama manusia. Menyaksikan film ini, kita dibawa menyelami pengalaman horor eksistensial dalam kelamnya peperangan.

Karakter utama dalam film ini adalah Flyora, remaja desa yang ingin bergabung dengan gerakan partisan di Belarusia yang saat itu masih tergabung bersama Uni Soviet untuk menentang pendudukan tentara Nazi.

Bersama dengan temannya, ia menggali tanah di sebuah lapangan untuk mencari senapan sebagai salah satu persyaratan untuk dapat bergabung bersama pasukan partisan soviet, walaupun apa yang mereka lakukan sempat ditentang oleh kepala desa karena hal itu akan membuat desanya dalam masalah, namun Flyora dan temannya tak mengindahkan larangan tersebut. Usaha merekapun berhasil. Flyora akhirnya menemukan senapan yang dia cari.

Rencana Flyora untuk turut bergabung dengan pasukan partisan dan memerangi tentara Nazi sebenarnya ditolak sang ibu dan meintanya untuk membunuhnya dan dan kedua adiknya. Namun tak lama setelahnya dua laki-laki berseragam datang ke rumah Flyora untuk membawa dia menjadi bagian dari tentara partisan yang menentang pendudukan NAZI. Flyora akhirnya dibawa pergi dari desa bersama dengan senapan yang ia temukan.

Sesampainya di Kamp Flyora menjadi seorang prajurit tingkat rendah yang memiliki tugas-tugas kecil dan remeh seperti membersihkan panci. Di saat para prajurit lain pergi, Flyora ditugaskan oleh Kosach, sang komandan, untuk menjaga kemah.

Kecewa dengan tugas remeh itu, Flyora pergi ke hutan dan tak sengaja bertemu Glasha, seorang perempuan yang sebenarnya menyukai Komandan namun sang komandan tak pernah memperdulikannnya. Obrolan antara Flyora dengan Glasha tidak berlangsung lama karena serangan bom muncul secara tiba-tiba. Mereka berdua pun berusaha melarikan diri dari kejaran tentara Jerman yang telah terjun.

Flyora lantas mengajak Glasha untuk mengunjungi desa dan keluarganya. Namun desa itu sepi, tidak ada warga terlihat, Flyorapun mendatangi rumahnya untuk mencari beberapa makanan dan menemukan semangkok sup yang masih bisa dimakan. Ketika mereka menikmati sup tersebut Glasha sedikit terganggu dengan banyaknya lalat yang berterbangan dan ia pun akhirnya muntah karena mencium bau yang sangat menyengat. Flyora yang juga merasakan hal yang sama pun pergi keluar untuk mencari tahu dari mana asal bau yang sangat menyengat itu, Ternyata Glasha menemukan kumpulan jasad orang yang telah ditembak dan menumpuk di belakang rumah Flyora.

Melihat itu, Glasha berteriak bahwa keluarga Flyora telah mati. Dalam kebingungan dan amarah, Flyora sempat mencekik Glasha dan mendorongnya ke rawa.

Seorang tentara partisan yang melihat mereka berdua kemudian membawa mereka ke lokasi pengungsian penduduk desa yang selamat dari pembantaian yang dilakukan tentara Nazi. Flyora pun bertemu dengan kepala desa yang sempat melarangnya untuk menggali senjata di lapangan yang saat ini telah dibakar oleh tentara nazi, Flyora menyadari bahwa keluarganya telah tewas dibunuh akibat perbuatannya menggali senapan.

Flyora benar-benar tak menyangka apa yang ia lakukan dari menggali senjata tersebut hingga membuatnya dalam depresi berat, sementara itu para warga membuat manekin yang merepresentasikan pemimpin nazi adolf hitler untuk mereka gunakan sebagai bahan hinaan, Flyora pergi bersama 3 orang regu partisan untuk menjarah sebuah gudang. Di saat hari mulai gelap, letupan senjata api mengiringi pelarian regu tersebut kabur dari gudang yang ternyata dijaga ketat oleh tentara Nazi. Merekapun meletakkan manekin yang telah mereka buat di sebuah persimpangan jalan, namun sayang dua orang dari mereka tewas usai menginjak ranjau dalam pelarian.

Flyora dan rekannya, Rubezh, memutuskan untuk pergi ke desa tempat tentara Nazi singgah, dan mencuri seekor sapi. Namun saat hampir lolos, Rubezh ditembak tentara Nazi, menyisakan Flyora yang satu-satunya hidup dari regu tersebut, ia pun berusaha membawa sapi itu sendirian, namun apa daya ia tidak bisa melakukannya.

Flyora kemudian berusaha merampas kuda dari seorang petani, tetapi aksinya itu gagal karena ada sekelompok tentara Nazi datang secara tiba-tiba. Flyora akhirnya terpaksa untuk berbaur dengan warga desa tersebut. Tentara Nazi kemudian mengumpulkan warga desa ke lapangan dengan dalih akan dilakukan pendataan ulang, namun Flyora sadar itu hanyalah tipuan dari jerman dan berusaha memberi tahu warga desa, benar saja setelah dokomen pribadi mereka dikumpulkan mereka semua dijadikan satu kedalam sebuah gudang, Flyora juga ikut rombongan tersebut. Tentara nazi memberikan kesempatan siapapun yang bisa keluar dari jendela kecil maka ia akan selamat dengan syarat tidak diperbolehkan membawa anggota keluarga, dan flyora berhasil keluar dari gudang tersebut dan ditangkap oleh tentara nazi.

Tak berselang lama ada wanita bersama seorang anak yang berhasil keluar dari jendela tersebut namun dengan kejinya tentara nazi kembali melempar anak tersebut kedalam gudang dan membawa perempuan tersebut untuk mereka perkosa.

Setelah beberapa dari mereka bisa keluar dari gudang tersebut, tentara Nazi mulai melempar bom ke dalam gudang, dan membakar gudang tersebut yang berisi ratusan warga desa dengan bom molotov serta pelontar api.

Setelah semuanya habis tak bersisa tentara nazi pun mengambil foto bersama dengan Flyora sembari ditodong pistol, tak cukup sampai disitu para nazi itupun juga membawa seorang nenek-nenek ke tengah lapangan untuk bisa menyaksikan para warga desa yang terbakar hidup-hidup dengan tujuan membiarkannya mati perlahan.

Saat Flyora berjalan untuk kembali untuk mengambil senjatanya ia pun tak sengaja melewati kamp tentara jerman yang telah diserang oleh pasukan partisan soviet, sesampainya di lapangan ia berhasil menemukan senjata yang sebelumnya ia sembunyikan, namun sayub-sayub ia mendengar sebuah suara dari sisi lapangan yang ternyata itu ialah wanita yang tadi dibawa oleh para tentara nazi namun kini dengan kondisi darah yang terus keluar dari kemaluannya.

Para pasukan partisan berhasil menangkap beberapa tentara nazi yang sebelumnya menyerang dan membantai warga desa, namun tentara nazi itu mengaku ia tak ikut melakukan pembantaian, atas amarah yang memuncak para pasukan partisanpun akhirnya menembak mati semua tentara nazi yang mereka tangkap.

di akhir film kita diperlihatkan wajah Flyora dengan tatapan kosong, yang mana kita semua sadar apa saja yang telah ia lewati untuk anak seusianya yang harus menyaksikan berbagai kekejaman masa perang dan berbagai pembunuhan dan pembantaian, film ini berhasil menjelaskan secara gamblang tentang sisi lain dari sebuah pertempuran secara natural terutama dari segi ekpresi yang berhasil ditampilkan oleh sang sutradara.

Recap Lengkapnya bisa kalian saksikan di link berikut ini: https://youtu.be/GxCUVk3fmK4


No comments:

Post a Comment