Translate

Thursday, August 17, 2017

Mengenal Detasemen Kavaleri Berkuda Yang Mengawal Sang Saka Merah Putih

Mengenal Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) Sang Pengawal Bendera Pusaka

Upacara Peringatan HUT Republik Indonesia ke-72 baru saja usai, bagi sobat yang turut menyaksikan secara langsung maupun lewat layar kaca Pasti mengetahui saat kirap Bendera Pusaka dari Monas sampai istana Merdeka dengan kereta Ki Jaga Raksa yang dikawal oleh pasukan berkuda.

Ngomong tentang pasukan berkuda, sudah tahu belum kalau Indonesia memiliki Detasemen Kavaleri Berkuda atau yang disingkat Denkavkud.

Biasanya, Detasemen Kavaleri TNI Angkatan Darat identik dengan kendaraan tempur lapis baja seperti tank, panser, dan sebagainya. Namun, Detasemen Kavaleri yang berada di wilayah Bandung Barat ini dikhususkan untuk pasukan berkuda.


Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) merupakan Satuan Operasional yang berada di bawah Pusat Kesenjataan Kavaleri Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat. Pasukan kuda yang menjadi satu-satunya di Asia Tenggara ini mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas militer dan non militer.

Detasemen ini juga menyelenggarakan pembinaan dan pendidikan kuda militer dan personil, menyiapkan Satuan Kavaleri Berkuda untuk kodam-kodam, menyelenggarakan peternakan, kuda serta menyelenggarakan tugas-tugas protokoler dan pengembangan olah raga berkuda nasional.

Menurut sejarahnya, satuan kavaleri berkuda ini terbentuk sejak adanya kuda hasil rampasan selama perang kemerdekaan di akhir Desember 1949 dan awal 1950. Kala itu, ada 20 ekor kuda yang diserahkan oleh bekas pasukan KNIL kepada Satuan Kavaleri Tentara Nasional Indonesia.


Komandan Denkavkud, Mayor Kav Solikhin, menjelaskan bahwa Denkavkud pernah membeli sebanyak 178 ekor kuda dari Australia pada tahun 1957. Kemudian, kembali lagi menambah kudanya dari Pakistan sebanyak 80 ekor. Hingga saat ini, Denkavkud memiliki 120 ekor kuda dari keturunan Thorough Bred, Warmblood dan Anglo Arab yang terpelihara dengan baik dan dijaga kualitas keturunannya.

Penampilan Denkavkud misalnya dapat disaksikan dalam upacara penjemputan Bendera Pusaka saat peringatan HUT RI di Istana Negara pada tanggal 17 Agustus seperti yang baru saja kita saksikan bersama. Terkadang, detasemen ini juga dilibatkan dalam ajang kejuaraan olah raga nasional maupun internasional, seperti PON dan Asian Games.

Dalam tugas kemiliteran, detasemen kavaleri ini terlibat dalam operasi penumpasan DI/TII di Jawa Barat serta operasi penumpasan G30S/PKI di Jawa Barat, Magelang dan Jakarta. “Lalu, pengamanan Dekrit Presiden dan Istana Negara tahun 1959, kunjungan Presiden Amerika Serikat Nixon ke Jakarta dan Operasi Timor-timur juga pernah ditangani oleh Denkavkud,” ujar Mayor Kav Solikhin, seperti dilansir Fokus Jabar.

Denkavkud ini telah melahirkan atlit-atlit berkuda berprestasi yang mengharumkan nama Indonesia, seperti Serka Yudi Irianto yang meraih medali emas pada kejuaraan Show Jumping tahun 1996 di Malaysia dan Kopda Jamhur Hatta yang meraih juara III tim PON XVII 2008 di Kalimantan Timur.



No comments:

Post a Comment