Translate

Friday, May 26, 2017

Indonesia Juara Umum Lomba Menembak AASAM 2017

Indonesia Yang Diwakili TNI AD Kembali Merebut Juara Umum Lomba Menembak AASAM 2017 Di Australia

Kemampuan para penembak TNI AD tidak bisa dipanang sebalah mata. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan yang diraih dalam lomba menembak bergengsi bertaraf Internasional yang diselenggarakan oleh Angkatan Darat Australia (Royal Australian Army) yang bertajuk Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM).

Sejak tahun 2008 Indonesia selalu meraih juara umum dengan perolehan medali yang sangat signifikan dibandingakan peserta lainnya. Gelar juara umum tersebut telah diraih sebanyak sepuluh kali secara berturut-turut hingga tahun ini. Perhelatan lomba menembak ini diselenggarakan dari tanggal 5 Mei-26 Mei, yang artinya hari ini adalah hari terakhir lomba tersebut digelar dan posisi TNI AD masih tidak tergoyahkan di puncak klasemen, maka sudah pasti TNI AD menjadi juara umum untuk yang kesepuluh kalinya di ajang ini.

Untuk meraih juara bertaraf Internasional tentu bukan hal yang mudah, melainkan melalui perjuangan yang berat dan butuh pengorbanan yang disertai tekad untuk memberikan yang etrbaik bagi Ibu Pertiwi. Para penembak TNI AD harus melewati proses seleksi yang ketat yang diikuti oleh seluruh prajurit TNI AD baik yang berasal dari kesatuan Kopassus, Kostrad, maupun Kodam dengan materi-materi yang dilombakan. Selanjutnya mereka harus melalui latihan penuh disiplin tinggi dan pembinaan fisik yang berat sacara terpusat.

Senapan Buatan Dalam Negeri Mengantarakan TNI AD Juara AASAM.

Sungguh hal yang luar bisa dan patut dibanggakan, para parajurit TNI AD meraih kemenangan dengan menggunakan senjata produksi dalam negeri buatan PT PINDAD yaitu SS2-V1 HB+Ampoint, yang merupakan senapan serbu buatan PT PINDAD yang merupakan generasi kedua dari SS1. SS2 diklaim memeliki desain yang lebih ergonomis, tahan terhadap kelembapan tinggi, lebih ringan serta memiliki akurasi yang lebih baik. Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45mm standar NATO dan memiliki berat kosong 3,2 kg.

Selain SS2 yang digunakan TNI AD juga menggunakan Minimi Para, GPMG MAG 58 dan Pistol G2 Elite yang merupakan diadopsi dari Pindad P1, senjata ini dikembangkan terutama untuk aparat militer. Keakuratan dari pistol ini berkinerja tinggi ini didapat dari toleransi yang sangat ketat pada saat produksi serta panjang laras yang sesuai (jarak alat bidik). Banyak negara yang memiliki perusahaan senjata modern, tapi fakta membuktikan bahwa produksi senjata Indonesia dapat mengalahkan mereka semua dan tidak bisa dipandang sebalah mata. Indonesia mampu menjadi yang terbaik dari 20 peserta yang mengikuti lomba AASAM.Dan berikut ini data hasil perolehan medali yang diambil kemarin:

1. Indonesia : 21 Emas, 4 Perak, 5 Perunggu.
2. Australia : 9 Emas, 13 Perak, 14 Perunggu.
3. Jepang : 8 Emas, 5 Perak, 5 Perunggu.
4. Uni Emirat Arab : 2 Emas.
5. Anzac : 1 Emas, 2 Perak.
6. Philipina : 2 Emas, 4 Perak, 2 Perunggu.
7. Korea : 2 Emas, 2 Perak, 1 Perunggu.
8. Thailand : 1 Emas, 4 Perak, 2 Perunggu.
9. US Army : 1 Emas.
10. Canada : 2 Perak, 4 Perunggu. 

No comments:

Post a Comment