Translate

Tuesday, June 20, 2017

Antisipasi ISIS Masuk Ke Indonesia, TNI AU Kerahkan Sukhoi Ke Perbatasan

Antisipasi Masuknya ISIS, TNI AU Mengerahkan Pesawat Tempur Sukhoi Di Perbatasan

Indonesia telah menempatkan pesawat tempur Sukhoi disalah satu pangkalan militer di Bagian Utara Kalimantan untuk meningkatkan keamanan jika kelompok ISIS yang mengusai Kota Marawi di bagian Selatan Filiphina mencoba melarikan diri ke Selatan, kata seorang Kolonel Angkatan Udara kepada kantor berita Antara.

Kepala Pangkalan Udara di Tarakan, Kalimantan Utara, mengatakan bahwa tiga jet tempur Sukhoi yang tiba pada hari Jum'at lalu akan tinggal selama sebulan jika kelompok ISIS yang melawan militer Filiphina di Kota Marawi berusaha melarikan diri ke Indonesia.

(Ayo cari barang kebutuhan Lebaran Hanya di sini: http://ho.lazada.co.id/SHQv1F  Buruan ada Promo menarik Lho)

“Militan tersebut mungkin melarikan diri dari Filipina dan dipaksa untuk menyeberangi perbatasan ke Indonesia,” kata kantor berita Antara mengutip Kolonel Didik Krisyanto.

Militer Filiphina mengatakan pada hari Jumat bahwa beberapa militan Islam yang meyerbu Kota Marawi diselatan negara itu pada bulan lalu mungkin bercampur dengan pengungsi untuki menyelinap pergi selama pertempuran berlangsung  yang telah berkecamuk hampir selama 1 bulan ini. Militer mengatakan bahwa hampir sekitar 200 orang, kebanyakan berasal dari kelompok pemberontak lokal yang berjanji setia kepada ISIS namun juga ada beberapa pejuang asing, mereka terus bertahan dengan menggunakan warga sipil sebagai perisai hidup dan Masjid sebagai tempat berlindung yang aman.

Keruntuhan keamanan yang mengkhawatrkan telah membuat negara tetangga seperti Indonesia dan Malaysia khawatir, dan para pemimpin pertahanan dan tentara dari ketiga negara telah bertemu di Trakan pada hari Senin kemarin untuk melaksanakan upacara sebagai tanda peluncuran patroli di lautan negara-negara tersebut.

Kota Tarakan berada persis di sebelah selatan dari sisi Malaysia di Kalimantan dan langsung dapat  melihat ke sebrang laut di Mindanao di Filiphina Selatan, sebuah pulau luas yang telah dikuasai oleh pemberontak dan bandit selama bebrapa dekade terakhir. Otoritas Angkatan Laut Indonesia juga telah meminta masyarakat di perbatasan termasuk nelayan perbatasan untuk melaporkan setiap orang yang mencurigakan.

Sebuah Korp Brimob yang berjumlah lebih dari satu bataliyon juga telah dikirim kewilayah Utara Pulau Sulawesi untuk mencegah militan menyebrang perbatasan. Pada Hari Senin Kemarin, Indonesia meresmikan sebuah komando maritim di Tarakan dan juga menggelar upacara di sebuah kapal Perang Republik Indonesia dengan pejabat Malaysia dan Filiphina untuk meluncurkan patroli bersama.

Singapura dan Brunei Darussalam juga hadir sebagai pengamat. Komandan pangkalan Angkatan Laut Tarakan, Laksamana Pertama Ferial Fachroni, mengatakan bahwa negara-negara lain juga akan mendirikan pusat komando untuk membantu pertukaran informasi. Fachroni megatakan, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara dilibatkan dalam patroli tersebut namun harus diperlukan lebih banyak diskusi untuk memastikan apakah mereka akan bersama atau akan berkoordinasi.

No comments:

Post a Comment