Translate

Thursday, June 8, 2017

Mencapai Kesepakatan, Rostec Segera mengirim Pesawat Tempur SU-35 Ke Indonesia

Telah Mencapai Kesepakatan, Rostec Segera Mengirim Pesawat Tempur SU-35 Pesanan Indonesia

Rusia dan Indonesia telah menandatangani kesepakatan pengiriman pesawat tempur Multiperan SU-35 Untuk Angkatan Udara Indonesia. Dari berbagai laporan, Rusia segera mengirim 10 unit SU-35 ke Indonesia, sebelumnya, Victor Kladov mengatakan bahwa masalah harga dan tranfer teknologi, yang menjadi salah satu faktor alotnya negosiasi telah teratasi dan kedua belah pihak telah menyepakati isi kontrak.

"Kesepakatan terkait kontrak pengiriman SU-35 ke Indonesia telah tercapai." Ujar Direktur Kerjasama Internasional dan Kebijakan Regional Rostec Victor Kladov, Selasa 6/6.

Rencananya Indonesia akan menggunakan SU-35 untuk menggantikan pesawat tempur buatan AS, F-5 Tiger, yang telah digunakan sejak 1980-an. Indonesia sendiri telah menggunakan berbagai pesawat tempur buatan Rusia seperti SU-27 dan SU-30. Namun, nilai kontrak dan waktu penyampaian tidak disampaiakan.

Kantor berita RIA Novosti melaporkan bahwa Rusia tertarik dengan Karet alam dan Kelapa sawit Indonesia denagn imbalan Pesawat tempur SU-35. Sebelumnya, media Indonesia melaporkan bahwa Indonesia tertarik membeli 10 unit pesawat SU-35 dari Rusia untuk menggantikan armada F-5 Tiger buatan AS. Jet tempur kursi tunggal bermesin ganda SU-35 dikembangkan oleh Produsen Pesawat Sukhoi Rusia antara tahun 2003-2008 sebagai pesawat tempur sangat modern dari SU-27.

Angkatan Udara Indonesia sebelumnya telah telah membeli pesawat tempur SU-27/30 dari Rusia. Menurut beberapa ahli, SU-35 bisa menjadi saingan kuat untuk F-15, EuroFighter, Rafale. Kecepatan SU-35, yang dapat melakukan perjalanan sekitar 2.500 km/jam, dan kemampuannya untuk mebawa kargo militer yang cukup besar yakni sekitar 8 ton bom dan rudal memungkinkan dia untuk menyerang tanpa memasuki zona visibilitas langsung. Selain itu, manuver yang tinggi dari pesawat Rusia dan peralatan perang elektronik akan membantu menghindari anti-pesawat dan anti-rudal pertahanan musuh fiktif

No comments:

Post a Comment