Translate

Monday, June 5, 2017

Sambutan Presiden Duterte Untuk Kapal Perang BRP Davao Del Sur Buatan Indonesia

Presiden Duterte Sambut Kapal Perang BRP Davao Del Sur Buatan Indonesia

Presiden Filiphina Rodrigo Duterte Menyambut kapal perang terbaru negaranya, BRP Davao Del Sur yang dibuat Oleh Indonesia, dalam peringatan 119 tahun Angkatan Laut Filiphina di Cavao City tanggal 31 Mei kemarin. BRP Davao Del Sur memiliki panjang 123 meter merupakan kapal pendarat amfibi kedua Angkatan Laut Filiphina yang dipesan di PT PAL Surabaya, Indonesia.

Pada 1 Juni 2016, kapal serupa, BRP Tarlac, ditugaskan ke Angkatan Laut Filiphina. Keduanya merupakan kapal perang terbesar milik Angkatan Laut Filiphina. Tarlac diambil dari nama Privinsi tempat kelahiran mantan Presiden Beniqno Aquino III, sementara Davao Del Sur diambil dari nama Provinsi yang paling dekat dengan kampung halaman Duterte, Davao City, yang dikelola secara independen.

Kedua kapal tersebut merupakan bagian dari upaya medernisasi militer pemerintah sebelumnya. Aquino telah menganggarkan lebih dari 60 miliar untuk modernisasi militer selama masa jabatannya, Sebuah kutipan inti yang disampaikan Duterte saat pidato di acara Ulang tahun Angakatan Lautnya.

"Dalam waktu saya, pidato saya.... kaya ayaw kong basahin kasi (itu sebabnya saya tidak mau membacanya karena) itu menyebutkan disini tentang program modernisasi dan aset laut dan udara yang telah kita dapatkan. Tapi Anda tahu, saya harus jujur. Saya tidak suka meniru pernyataan seperti itu karena bagaimanapun juga, ini tidak terjadi selama waktuku", kata Duterte.

“Ayaw ko lang magpayabang kasi babasahin ko ano ang nakuha ninyo ngayon di ang makarami po (saya tidak ingin membual karena saya hanya akan membaca apa yang anda punya sekarang dan ini sangat banyak sekali) tapi dalam prosesnya nampaknya saya juga akan [lifting[ kursi saya sendiri seolah-olah saya bertanggung jawab tentang ini", Katanya Lagi.

"Saya memiliki 5 tahun, saya akan mendapatkan lebih banyak jet, aset udara dan kapal, dan saya akan membuat Angkatan Bersanjata Filiphina sedikit lebih kuat dari saat ini, saya pergi sebagai presiden." tambahnya.

Duterte menjanjikan, "Lebih banyak akuisisi perelatan dan kapal" untuk penegakan hukum maritim, kotraterorisme, dan bantuan bencana alam. Duterte juga berjanji untuk meperbaiki kempuan AFP saat pemerintah memerangi kelompok Maute dan Abu Sayyaf di kota Marawi, Lanao Del Sur.

"Ada perselisihan yang terjadi di Filiphina dan saya turut berduka cita atas meninggalnya tentara dan polisi saya. Tidak mudah membaca lebih singkat setiap hari untuk mengetahui bahwa Anda kegilangan banyak tentara terbaik dan para polisi pekerja keras," Kata Presiden Rodrigo Duterte pada awal pidatonya.

Kelompok teror berusaha menguasai kota tersebut pada tanggal 23 Mei lalu setelah Tentara dan polisi melancarkan operasi terhadap Isnilon Hapilon, seorang anggota Abu Sayyaf yang diduga memiliki hubungan dengan ISIS. Duterte kemudian mengunjungi kapal tersebut dengan pejabat lainnya, termasuk Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana dan Asisteen Khusus Presiden Crishtopher "Bong" Go.

No comments:

Post a Comment