Translate

Sunday, June 18, 2017

Menunggu ISIS Di Perbatasan

Menunggu Kehadiran ISIS Di Perbatasan

Sepanjang pekan lalu warga di Sulawesi Utara diresahkan dengan beredarnya informasi tentang ISIS yang dikabarkan sudah mulai masuk ke perbatasan, khususnya di Kabupaten Talaud dan Kabupaten Sangihe. Informasi tersebut tersebar lewat media sosial dan terus viral walaupun belum diketahui kebenarannya. Ditambahlagi situasi di Kota Marawi, Filiphina semakin memanas akibat peretempuran dengan ISIS.

"Kami menerima informasi bahwa ISIS sudah mengusai wilayah Talaud. Ini membuat kami cemas akan keadaan saudara-saudara kami disana," Ujar Lui Mengko, salah satu warga Manado yang tinggal di Jakarta.

Dia mengatakan, penyebaran informasi itu sangat meresahkan mereka, apalagi kondisi politik dan keamanan di Filiphina sedang memanas. Ia cemas karena mengingat jarak Talaud dengan Filiphina yang begitu dekat dan dapat dijangkau hanya beberapa jam saja. Namun kepolisian Daerah Sulawesi Utara menyatakan informasi tentang ISIS yang telah masuk ke daerah perbatasan Indonesia-Filiphina tidaklah benar.

"Hingga kini daerah perbatasan masih aman. Isu yang beredar itu tidaklah benar. Sampai saat ini perbatasan Indonesia-Filipina aman, meski jarak dari Miangas (pulau paling utara) ke perbatasan Filipina jaraknya tiga jam," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo, Jumat 9 Juni 2017.

  (Ayo cari barang kebutuhan Ramadhan di sini: http://ho.lazada.co.id/SHQv1F

Dia menambahkan, kemungkinan isu tersebut muncul karena banyaknya aparat, baik itu dari Polri maupun TNI, yang siaga di perbatasan. Dia menambahkan bahwa dalam waktu dekat pasukan Polri yang disiagakan diperbatasan akan segera ditambah dari pasukan Brimob dan Mabes Polri. Namun, jangan dikira bahwa kehadiran ISIS di Indonesia hanya isapan jempol belaka. Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo bahkan menyebutkan di Indonesia terdapat lebih dari 16 titik jaringan sel ISIS yang tersebar di berbagai daerah.

TNI-Polri Kirim Pasukan Untuk Lebaran Di Perbatasan Indonesia-Filiphina

TNI AD menambah jumlah personil untuk berjaga di perbatasan Indonesia Filiphina guna memperkuat pengawasan dan pertahanan. Panglima Kodam XIII Mayjen TNI Ganip Warsito mengatakan sebanyak satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) tempur atau sekitar 120 personil telah dikirim ke perbatasan. Dia mengungkapkan, TNI juga menambah pos komando di perbatasan, menggelar operasi intelejen, serta mendekati dan melibatkan masyarakat untuk mengantisispasi masuknya pendukung ISIS.

"Kita menambah pasukan dengan mengerahkan satu satuan setingkat kompi tempur yang siap sewaktu–waktu untuk bisa melindungi masyarakat dan menjaga NKRI. Kita juga menyiapkan peralatan seperti helikopter dan kapal cepat," kata Ganip, Jumat, 16 Juni 2017.

Selain TNI AD yang memperkuat di wilayah perbatasan, TNI AU melalui operasi Kilat Badik 2017 selama dua pekan ini terus memantau dan mengawasi perbatasan Filiphina denagn Indonesia dari udara. Sementara, TNI AL juga mengerahkan beberapa kapal berlabuh di Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Bitung, dan sewaktu-waktu bisa dikerahkan.

Untuk mencegah penyususpan kelompok radikal, Polda Sulut menggelar operasi denagn sandi Aman Nusa 2017. Operasi digelar anatara lain dengan patroli laut perbatasan, pembinaan masyrakat pesisir, dan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan terkait isi global maupun Nasional.

No comments:

Post a Comment